Jumat, 13 Maret 2009

Superteen Holiday Camp (Relasi Publik Maya Project)


Superteen Holiday Camp adalah sebuah camp motivasi yang membekali anak-anak dengan berbagai strategi sukses untuk mempercepat kesuksesan dalam kehidupan mereka. Camp ini didirikan oleh Dr. Ernest Wong di beberapa negara diantaranya: Malaysia, Singapura, China, dan Indonesia. Ia merupakan seorang ahli pendidikan dari Malaysia.

Di Indonesia sendiri, camp ini dipromotori oleh Tung Desem Waringin yang merupakan pelatih sukses no. 1 di Indonesia versi majalah Marketing, dan masuk dalam salah satu tokoh The Most Powerful People & Ideas in Business 2005 versi majalah SWA. Selain itu, Tung Desem Waringin adalah salah seorang murid terbaik Anthony Robbins (World's Number 1 Success Coach) dan Exclusive Indonesia Robert T Kiyosaki Authorized Consultant (World's Number 1 For Financial Freedom Coach).



Saya yang pernah mengikuti kegiatan camp ini pada pertengahan tahun 2007 silam merasakan betul manfaat mengikuti program ini. Banyak sekali pengalaman yang saya dapatkan selama mengikuti kegiatan camp ini. Saya yang dulunya selalu merasa rendah diri, selalu merasa orang lain selalu lebih hebat daripada saya, dan merasa tidak memiliki sesuatu bakat atau kepintaran apapun yang bisa dibanggakan menjadi termotivasi untuk melakukan perbaikan diri.

Kata-kata dari Ernest Wong yang paling membekas dalam ingatan saya adalah, “It is not how good you are. It is how good you want to be”. Seberapa baik kamu, tidak dinilai dari siapa kamu saat ini, tapi dinilai dari apa keinginanmu di masa yang akan mendatang.


Saya juga masih ingat peristiwa ketika Ernest Wong marah kepada saya karena saya mengatakan bahwa saya tidak merasa berharga karena tidak memiliki sesuatu bakat atau kepintaran apapun yang bisa saya banggakan, dan orang lain pasti bisa melakukan segalanya lebih baik daripada saya. Ia mengatakan bahwa saya benar-benar tidak menghargai dan telah menyakiti seseorang yang sangat istimewa yang selalu ada dimanapun saya berada. Saya benar-benar tidak mengerti pada saat itu siapa orang yang ia maksud. Mana ada seseorang yang selama ini selalu ada dimanapun saya berada? Kemudian ia memberikan cermin di depan wajah saya dan mengatakan bahwa orang yang sangat istimewa itu ada di dalam cermin.

Orang yang ia maksud adalah diri saya sendiri. Saya telah merusak diri saya sendiri oleh karena penghargaan diri yang kurang atas diri saya sendiri. “Satu-satunya hal yang bisa menghalangi kita adalah keyakinan yang salah serta sikap kita yang negatif. Entah hal tersebut kita sadari atau tidak, semua tindakan kita, perasaan kita, dan tingkah laku kita selalu berawal dari konsep pribadi yang kita percayai. Apa yang kamu kosepkan pada dirimu telah menyakiti hati orang yang berada dalam cermin itu. Jadi mulai sekarang cobalah untuk membuat gambaran pribadimu sebagai seorang yang baik,” ujarnya.

Dari peristiwa tersebut, saya sadar bahwa saya sudah menerapkan konsep diri yang salah selama ini dalam menjalani hidup. Hal itulah yang membuat saya gagal menjadi seorang yang berhasil dalam hidup. Sebelum mengikuti camp ini, saya selalu takut gagal dalam melakukan sesuatu. Saya tidak berani mendaftarkan diri menjadi pengurus OSIS, tidak berani mengikuti berbagai lomba, tidak berani melakukan apa yang saya inginkan sebelum ada orang lain yang mensupport atau menunjuk saya, dan lain sebagainya. Padahal kegagalan terbesar dalam diri manusia adalah tidak berpartisipasi sama sekali dalam suatu acara atau kegiatan.
Penghargaan terhadap diri sendiri sangatlah penting karena pribadi yang paling penting dalam hidup kita itu sebenarnya adalah diri kita sendiri. Kesuksesan atau kegagalan dalam hidup kita bergantung pada diri kita sendiri.

Kini, saya sudah belajar untuk menghargai diri saya sendiri. Saya sudah mulai berani untuk melakukan apa yang saya inginkan, dan mengikuti banyak kepanitiaan. Hal tersebut membuat hidup saya menjadi semakin bermakna. Saya merasa bahwa saya bisa mengontrol kehidupan saya, terjadi karena saya telah merencanakannya, bukan karena kebetulan.

Selain pelajaran mengenai menghargai diri sendiri, di Superteen Holiday Camp, saya diajarkan untuk mengelola waktu, membangun hubungan baik dengan keluarga, berteman dengan baik tanpa membedakan, menetapkan komitmen, menentukan tujuan akhir, dan fokus pada hasil akhir agar saya tetap bersemangat untuk mendapatkan apa yang diinginkan meskipun ada rintangan yang menghadang.

Dalam bidang pendidikan, saya diajarkan metode membaca cepat, metode menghafal cepat, dan membuat mind map atau spydergram. Ketrampilan dan daya ingat akan bertambah jika kita berlatih dengan membuat gambaran imajinasi tentang apa yang akan kita ingat. Semakin tidak biasa dan aneh-aneh cara penggambaran kita, semakin kita mudah dalam mengingat kata atau hal-hal yang berhubungan dengan itu.

Saya juga menjadi tahu bahwa tempat belajar yang tepat dan akrab juga akan membangun kecepatan, pola yang konsisten untuk berkonsentrasi. Sebaiknya, kita mencari tempat duduk yg nyaman dengan pencahayaan yg bagus sebagai tempat untuk belajar. Ada baiknya apabila lampu di ruangan belajar agak diberi warna kuning karena itu baik buat otak. Kita akan lebih berkonsentrasi dalam belajar jika ada lampu di ruangan yang berwarna kuning. Atur juga temperatur ruangan hingga 18 derajat celcius karena itu adalah suhu yg optimal untuk pembelajaran. Selain itu, dengarkan musik klasik agar kita rileks.

Superteen Holiday Camp benar-benar merupakan sebuah camp motivasi yang membekali anak-anak dengan berbagai strategi sukses untuk mempercepat kesuksesan dalam kehidupan mereka.

Nah teman-teman, mulai sekarang buatlah konsep diri yang positif dalam diri anda. Sikap negatif tentu akan membuahkan kegagalan, dan orang yang gagal akan selalu memiliki alasan untuk memaklumi kemampuannya yang sedang-sedang saja. Hargai diri sendiri, fokus pada tujuan akhir, dan jangan pernah takut untuk mencoba melakukan segala sesuatu yang kalian inginkan. Sukses atau gagalnya impian yang ingin kita raih bergantung pada diri kita sendiri.

Selasa, 02 September 2008

Wonder Woman Universitas Kristen Petra


Jam telah menunjukkan pukul 18.00. Garis-garis keriput, rambut putih, dan wajah yang letih sudah nampak pada diri wanita yang masih berada di selasar B Universitas Kristen Petra saat itu. Wanita itu adalah Ans Uktolsega yang oleh orang-orang biasa dipanggil dengan sebutan Tante Ans. Saat ini, Ans sudah berusia 75 tahun. Namun, ia masih tetap bersemangat untuk menjajakan kue-kue dagangannya meskipun hari telah gelap.

Dari hari Senin-Sabtu Ans menjajakan kue-kuenya di Universitas Kristen Petra dari pukul 10.00-19.00. Kue-kue yang ia jajakan diambil dari seorang teman gerejanya yang tinggal di daerah Menanggal. Jadi, hampir setiap hari (kecuali hari Minggu), Ans harus menempuh perjalanan panjang dari Graha Asri Sukojono, tempat tinggalnya, menuju ke Menanggal, dan kemudian ke Universitas Kristen Petra.

Jika pada pukul 19.00 kue-kue yang ia bawa belum habis terjual, ia membawa kue-kue tersebut untuk dijual ke saudara-saudara, teman-teman, atau orang-orang yang ada di Gerejanya. Ia berkomitmen bahwa setiap hari, kue-kue yang ia bawa harus bisa habis terjual. Hal tersebut ia lakukan karena ia merasa kasihan pada temannya yang telah capek-capek untuk membuat kue-kue tersebut.

Dari pekerjaannya itu Ans bisa mendapatkan keuntungan sebesar 30-50 ribu per hari. Uang itu dipakainya untuk biaya kebutuhan hidup sehari-hari, uang persembahan pada gereja, dan biaya sekolah ketiga anak dari keponakannya yang telah meninggal. Anak-anak itu masih berusia 3, 4, dan 10 tahun.

Dulunya, Ans pernah bekerja sebagai guru les semua mata pelajaran bagi anak-anak TK, SD; guru di TK,SD Petra 3 dan Petra 5. Selain itu, sampai saat ini dia masih aktif menjadi guru sekolah minggu dan guru anak-anak Taruna di GPID Ho Sea. Baru pada tahun 2004, ia memutuskan untuk berhenti dari aktifitas mengajar dan mulai berjualan kue di TK dan SD Petra 1-13. Hal ini dikarenakan penglihatannya yang semakin berkurang akibat penyakit katarak yang dideritanya. Kemudian pada tahun 2006, ia memutuskan untuk berjualan di Universitas Kristen Petra setiap harinya.

”Orang-orang di Universitas Kristen Petra lebih dari ramah kepada saya. Mahasiswa, dosen, orang kantor, karyawan, orang kantin semuanya ramah. Tidak ada duka yang saya rasakan selama berjualan di sini. Sebaliknya, banyak suka yang saya rasakan. Saya senang pergi ke Pelma untuk mendengarkan anak-anak bercerita, dan mengikuti kebaktian pada hari senin. Dagangan saya juga banyak laris terjual di sini”, ujarnya. Selain itu, menurutnya orang-orang di Universitas Kristen Petra juga banyak membantunya. Mereka membiayai operasi katarak yang dideritanya, serta memberikan uang untuk membeli obat-obatan yang diperlukan.

“Tuhanlah yang memberi saya kesehatan dan semangat. Setiap hari saya selalu berpasrah, minta perlindungan dari Tuhan, tetap melayani Tuhan, ingat pada Tuhan, dan selalu berdoa untuk sesama yang mengalami kesusahan” jawabnya ketika ditanya mengenai semangatnya untuk tetap bekerja meskipun usianya tak lagi muda.

Selasa, 19 Agustus 2008

UKP dan Global Warming (TMMB project)

Global Warming merupakan salah satu isu yang paling sering diperbincangkan pada saat ini. Di koran, majalah, televisi, radio, bahkan berbagai aksi simpatik di jalan beramai-ramai mengulas dan mengkampanyekan pelestarian lingkungan untuk mencegah terjadinya glabal warming.
Beberapa waktu yang lalu, saya mendaftar untuk menjadi fotografer sebuah buletin yang bernama Motion (Media of Communication). Buletin ini merupakan buletin yang diterbitkan oleh jurusan ilmu komunikasi Universitas Kristen Petra (UKP). Dalam proses penyeleksian, peserta yang melamar sebagai fotogfafer disuruh untuk mencari foto-foto yang berhubungan dengan global warming di sekitar kampus UKP. What a complicated job!! Karena menurut sepengetahuan saya, lingkungan UKP sangat bersih. Jarang sekali ditemui sampah-sampah yang berserakan. Di setiap sisi kampus, banyak ditemui tempat-tempat sampah, dan petugas-petugas kebersihan.

Selama 2 hari berburu foto, saya menjadi lebih mengenal lingkungan UKP. Ternyata, banyak mahasiswa-mahasiswa disini yang masih membuang sampah sembarangan, acuh tak acuh pada sampah yang berserakan, dan banyak menggunakan kertas secara berlebihan (membuang kertas yang belum penuh pemakaiannya). Kenapa lingkungan UKP bisa nampak bersih?? Ternyata, para petugas kebersihan UKP yang banyak memberikan kontribusi. Setiap jam, saya melihat mereka berkeliling kampus untuk mengambil sampah-sampah yang berserakan dan ada di tempat sampah agar tempat sampah tersebut tidak penuh dan dapat digunakan. Dan disekitar KJ (Kolam Jodoh), selalu saja ada petugas yang selalu sigap untuk menyapu sampah-sampah yang berserakan. Good job Pak! ^^. Tapi gara-gara anda, saya jadi sering kehilangan momen untuk mengabadikan sampah-sampah di sekitar KJ UKP. Huks.. huks.. huks...
hihihi


















Berikut ini adalah zona global warming yang saya temukan di sekitar UKP:
1. Ruang UKM sebelah kopma gedung C. Disini, banyak ditemukan bungkus-bungkus makanan, alat elektronik yang tidak terpakai, gabus-gabus, dll.
2. Lorong di sebelah gedung C. Di situ banyak dijumpai furniture-furniture yang tidak dipakai. Alangkah baiknya kalau UKP menerapkan reduce, reuse, recycle pada barang-barang tersebut...


3. WC wanita. Sebenarnya setiap pagi, WC selalu berada dalam keadaan bersih. Tetapi di tengah hari, mulai banyak ditemukan tissue-tissue yang tidak dibuang pada tempatnya. Padahal di setiap WC, sudah disediakan tempat sampah.



4. Ruang Kelas. Banyak dijumpai bungkus permen yang diselipkan di meja, dan botol-botol yang degeletakkan setelah kelas berlangsung.


Menurut pendapat saya, sebaiknya UKP melakukan:
1. Reduce: menerapkan smart shopping saat membeli barang-barang keperluan dan merawatnya dengan baik.
2. Reuse: begitu sudah tidak terpakai, berikan ke orang lain yang masih membutuhkan.
3. Recycle: daur ulang barang-barang yang rusak (misalnya: mendirikan UKM kerajinan dari barang bekas,dll).

Semoga foto-foto diatas menyadarkan kita untuk semakin peduli pada lingkungan UKP. Save the environment. Lets fight global warming TOGETHER!!

Brainylicious

Jadi eksis merupakaan dambaan hampit setiap orang yang ada di dunia. Tapi banyak diantara mereka yang menempuh cara-cara negatif seperti “menjual tubuh”, memasang foto-foto seksi di friendster atau facebook supaya banyak di add orang, atau dengan ikut-ikutan merokok dan nge-drugs supaya bisa diterima dalam suatu kelompok tertentu.

Sebenarnya, seseorang bisa menjadi eksis positif dengan cara-cara yang smart. Smart bukan berarti harus selalu menjadi ranking 1 atau menang dalam berbagai perlombaan-perlombaan akademis. Orang yang smart adalah orang yang mengasah pola pikir dan pola perilakunya. Dari situ, popularitas, kesuksesan, atau juga keberhasilan akademis pasti bisa didapatkan.Untuk menjadi orang yang smart, seseorang harus:
1. Menjadi orang pertama yang mencintai diri sendiri
Kalau kita sudah mencintai diri sendiri, maka kita bakal melakukan apa saja untuk mengembangkan diri secara positif. Efeknya: orang lain juga akan mencintai kita.
2. Peka terhadap lingkungan di sekitar
Orang yang smart selalu mau peka dengan perubahan di lingkungan sekitarnya. Mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, tempat tinggal, negara, hingga dunia.
3. Selalu ingin tahu
Jangan pernah merasa puas dengan pengetahuan yang kita punya. Setiap ada kesempatan untuk bertanya soal sesuatu yang tidak dimengerti, langsung bertanya.
4. Banyak membaca.
Membaca adalah cara ampuh untuk menjadi smart dan berpengetahuan luas. Dengan membaca, kita dapat mengetahui apa yang terjadi di suatu tempat tanpa datang ke tempat tersebut.
5. Tertawa
Dengan tertawa, kita bisa melihat banyak hal dengan positif. Laughter is an instant vacation.

Berikut ini adalah ciri-ciri orang yang barinylicious:
1. Menolak untuk membuat foto syur.
2. Yakin bila tanpa pakaian seksipun bisa terlihat menarik di mata orang lain.
3. Tahu isu-isu yang lagi terjadi di sekitar kampus.
4. Membaca situs-situs berita saat browsing
5. Berani minta maaf untuk setiap kesalahan yang dibuat.
6. Tidak malu bertanya.
7. Mau mendengarkan saran orang lain.
8. Berani Menunjukkan bakat yang dipunya.
9. Mengambil kursus-kursus yang dapat mengembangkan kemampuan yang dipunya.

Kita bisa saja mengubah semua penampilan luar kita. Tapi semua itu tidak akan bisa mengubah apa saja yang ada di dalam diri kita. Padahal justru yang di dalam itulah yang bisa membuat kita jadi menarik.